Stigma terhadap Perempuan yang Melakukan Nikah Siri Ditinjau Melalui Relasi Kuasa dalam Kerangka Feminisme Liberal

Authors

  • Amanda Nurhaliza Universitas Budi Luhur
  • Fany Nur Rahmadiana Hakim Universitas Budi Luhur

Keywords:

Pernikahan Siri, Perempuan, Stigmatisasi, Feminisme

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pernikahan siri terhadap perempuan, khususnya stigmatisasi, di Kota Tangerang Selatan. Pendekatan penelitian ini menggunakan studi kasus dengan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 2 perempuan yang telah melakukan pernikahan siri di Tangerang Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernikahan siri memberikan dampak negatif bagi perempuan, termasuk stigmatisasi dari masyarakat. Stigmatisasi ini muncul karena pernikahan siri dianggap tidak sah secara hukum dan agama, dan perempuan yang menikah siri sering diidentikkan dengan perempuan yang tidak bermoral. Stigmatisasi ini dapat menyebabkan perempuan mengalami tekanan psikologis, dikucilkan dari masyarakat, dan mengalami kesulitan dalam mengakses hak-haknya. Berdasarkan teori feminisme liberal, pernikahan siri dapat dilihat sebagai bentuk penindasan terhadap perempuan. Pernikahan siri melanggengkan budaya patriarki yang mendudukkan perempuan dalam posisi yang subordinat dan rentan terhadap eksploitasi. Perempuan yang menikah siri sering kali tidak memiliki posisi tawar yang kuat dalam pernikahan dan mudah dirugikan oleh suaminya. Penelitian ini merekomendasikan beberapa upaya untuk mengatasi dampak negatif pernikahan siri terhadap perempuan, termasuk peningkatan edukasi dan pemahaman masyarakat tentang pernikahan yang sah secara hukum dan agama.memberikan dukungan dan pendampingan bagi perempuan yang menikah siri, termasuk bantuan hukum dan psikologis, serta melakukan advokasi untuk memperkuat regulasi pernikahan dan melindungi hak-hak perempuan.

Downloads

Published

2025-04-30

Issue

Section

Articles