Studi Kasus Bullying SMA X Jakarta Ditinjau dari Teori Differential Association
Keywords:
Remaja, Kekerasan Fisik, Bullying, Lingkungan SekolahAbstract
Masih banyak kasus bullying yang masih terjadi di Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti mereka dan dilakukan secara konsisten dikenal sebagai pelecehan. Remaja juga sering mengalami kekerasan fisik sebagai bagian dari bullying yang terjadi. Siswa mengalami berbagai jenis kekerasan di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana remaja belajar menjadi pelaku pelecehan di SMA X. Pembahasan masalah ini dianalisis dengan menggunakan teori asosiasi perbedaan untuk mengetahui bagaimana remaja belajar menjadi pelaku pelecehan. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lima narasumber digunakan dalam penelitian ini, masing-masing memenuhi kriteria yang diinginkan oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa di sekolah X mungkin menjadi pelaku pelecehan karena mereka melihat dan mencontoh apa yang terjadi di sekitar sekolah mereka. Teori perbedaan asosiasi, yang Sutherland buat dalam sembilan preposisi, juga membantu siswa di sekolah X mempelajari perilaku pelecehan.